copyright Michelle Jonny
Saya hanya sharing pengalaman saya sebelum dan sesudah berlatih meditasi. Ngga ada dewa atau mahluk astral yg ngucapin; selamat, Anda sudah jadi suci dan bijaksana.
PRET!!
*
Saat saya masih labil (10 taun lalu) dan merasa hidup penuh dengan masalah (cuma tau doa dan tidak mau tau soal meditasi). Semua orang menilai saya arogan dan sangat egois. Even My Bro si Alibaba, yg dikenal uda sabar banget, tetep mengatakan, "Males ngomong sama Ce Miselle. Tukang ngeJudge, sok perfect, emosian."
*
Setelah dengar dia ngomong gitu, panas lah bawaan saya.
"Eh, ngapain loe ngomong2 gitu. Blablabla," marah lah intinya. Ga suka dikoreksi.
Trus malemnya berdoa menangis, kenapa ya Tuhan, saya ni ga disukai kanan kiri dan banyak masalah?
*
Umur 17, Alibaba terbang ke Luar negeri utk kuliah. Di sisi lain, saya uplek2an sama permasalahan serba duniawi -- sampai ketemy meditasi.
Dan ketika dia kembali 4 taun kemudian, saya jemput di airport. Nangis saya sama si bandel ini. Kangen banget. Trus entah gimana ceritanya, kita jadi deket banget (sampe sekarang)
Baru beberapa hari yg lalu, dia mengatakan kalau saya bukan lagi saya yg dulu. Asik banget ngobrol sama ce Misel. Ce Misel idolaku, ce Misel pujaanku, mau punya istri kayak cece, dll lah pokoknya bagus2.
*
Sama seperti orang lain, Alibaba ngga peduli proses dan rintangan yg saya alami selama 10 taun ini.
Dia pokoknya mau terima beres kalau lawan bicaranya mampu merespon dengan baik dan ngga menyakiti hatinya (seperti dulu2)
*
Saya menyimpulkan. Itulah dosa.
Dosa adalah sesuatu yg kita ketahui atau tidak, telah menyakiti diri sendiri (orang lain belakangan)
Dengan marah2 dan serba komplain, hati saya ngga bahagia juga sebenarnya.
Seluruh dunia terasa kejam dan salah.
Dosa itu ibarat uda buta huruf, ga mau belajar baca, ngotot, diajarin ngelawan.
*
Dosa = Batin yg berdebu dan mumet, kusut, semrawut.
Akumulasi ketidakenakan dalam pikiran dan perasaan yg lalu menjelma menjadi KEBENCIAN.
Itu dosa.
Ketidakmampuan mengatasi diri sendiri utk menjadi manusia yg lebih baik (bagi sekitar)
Memandang seluruh dunia hanya dari kacamatanya, merasa paling benar.
*
Dan walaupun saya tidak lagi memeluk Agama yg mengajarkan saya utk berdoa, saya selalu ke Gereja saat ulang tahun Idola saya tiba. Jesus Christ.
Ia mengajarkan satu kata bagi saya, "Ampunilah dosa mereka, Bapa... mereka tidak tahu apa yg dilakukannya."
Sebodoh apa orang yg tidak bisa melihat kebaikan seorang Nabi seperti beliau?
Saya ga paham kenapa masih ada org yg begitu jahatnya, tega menyalib dan menyiksa dia yg ikhlas menjalani hukuman tanpa perlawanan -- padahal ga salah sama sekali?
*
Dalam meditasi saya paham. Gambar akan diri sendiri JELAS.
Saya membela Yesus dan mengutuk perbuatan pasukan Romawi padanya.
Tapi, saya lah Pasukan Romawi itu yg kerjanya maksa, marah, dan menyiksa (meski ngga sampai membunuh ya)
Saya membela kaum2 lemah dan mengutuk perbuatan yg jahat seperti para pencuri dan pemerkosa.
Sementara, saya tidak diadili karena saya sering pula mencuri hak anak saya utk disayang (waktu itu baru 1 Daphne) dan memperkosa kebebasan orang2 utk berpikir dan berbicara.
Dengan keras saya selalu menentangnya. Merasa paling beradab, paling suci.
*
"Ampunilah dosa saya, Bapa.. saya tidak tau apa yg saya lakukan," gumam saya sambil menyeka wajah menyudahi sesi meditasi. Dan setelah mata terbuka, saya bukan lagi manusia yg sama.
Tidak ada lagi orang dekat yg bermasalah dg saya.
Kalau org ga kenal atau jauh -- ngga tau juga ya 😂😂😂😂😂😂
*
Dan saat saya dimarah, dikasari, dibentak.
Ada ego untuk membalas dg kata2 yg lebih kasar memang.
Tapi kemudian, saya teringat dengan momentum di atas, dan saya menganggap mereka tidak tahu apa yg dilakukannya.
Mungkin pikirannya sama seperti saya dulu. Marah, masalah selesai.
*
Hati saya sakit karena ulahnya? Itu urusan saya. Saya belum selesai dengan ego saya ini.
Keyakinan saya pada org itu tdk berubah, ia pasti akan sadar nanti -- seperti saya ini.
Dunia pun terlihat...
🎶 BEGITU INDAAAH..... 🎶
Tidak ada komentar:
Posting Komentar