Senin, 17 Juli 2017

pasangan

copyright Michelle jonny
Saya banyak menemui pasangan yg berpisah karena komunikasi yg gak nyambung. Well..
Sampai akhirnya saya melakukan riset pribadi ketika mendengarkan celotehan seorang gadis yg sedang BINGUNG dengan pacarnya.
"Kenapa sih dia gak ngerti2 juga?! Padahal aku udah... blablabla..."
*
Risetku ini mendalam sekali (bagiku)
Pertanyaanya gini :
1. Apakah kamu/pasanganmu sempat meminum air sulingan dari sumur bor/air tanah sejak bayi/ketika dalam kandungan lebih dari 3 tahun?
*
2. Apakah sehari2nya kamu/pasangan selalu berkontak dengan media gadget atau elektronik tegangan tinggi?
*
3. Bagaimana kondisi lingkungan penyebab stress apakah rendah, sedang, atau tinggi?
*
4. Dalam skala 1 sampai 10, sehijau apakah tempat tinggalmu/pasangan (lingkungan hidup)
*
5. Dalam skala 1 sampai 10, seberapa sering kalian melakukan aktifitas sosial bersama2?
*
5 pertanyaan ini, terkait pengalamanku sendiri.
Alih2 meratapi hati yg patah dan pecah berkeping2 karena perubahan pasangan/ keluarnya 'unsur hara' dari sifat asli pasangan, saya punya cara yg lebih baik.
- melakukan riset -
*
Riset ini penting bagi saya sendiri. Dan kalau setelah diSHARE bisa membawa manfaat bagi orang lain, lebih baik lagi.
*
Kalau jawaban 1 sampai 3 adalah YA.
Jawaban 4 dan 5 di bawah 4
Artinya kamu/pasanganmu perlu melakukan kesepakatan utk mendetoks diri.
Kalian keracunan.
*
Jodoh bisa dipelihara dan ada di tanganmu sendiri.
Kalau pasanganmu bener2 bertekad utk hidup denganmu, dia akan mengupayakan segalanya.
Mencoba apa yg kamu percaya.
Ngga bakal bilang, "ah... masa iya?" - "ah, mana mungkin..." - atau meremehkan penelitianmu.
*
Maksudnya bukan mengikuti semua kemauanmu loh ya..,
Tapi lebih kepada mementingkan apa yg baik bagi hubungan dan dia menyadari itu semua pentiny utk dirinya sendiri.
*
Mereka akan dengan rendah hati menyadari, "eh..  ada benarnya.. bole juga dicoba.."
Karena mereka ingin mengupayakan sesuatu utk melanggengkan hubungan bersamamu.
Susah?
Ya pastinya susah sekali !
*
Kadang argumentasi bikin kita menangis.
Tapi akan berhenti ketika terjadi kesepakatan utk mencoba lagi (bukan hanya 1 sisi)
Kadang perasaan itu hilang dan tawar dengan sendirinya
Tapi akan muncul kembali saat dua mata saling bertemu lagi (bukan hanya 1 mata yg melihat)
Kadang ada SILENT TREATMENT yg bikin frustasi
Tapi setelah itu kehadiran satu sama lain akan menjadi semakin penting
*
Yg penting dalam hubungan adalah; 2 pihak yg mau berubah menjadi lebih baik
Pasangan yg mau berubah demi kehidupan langgeng bersama kita, patut dipertahankan
Di tengah kerumunan ego, kalau ada yg terus menggenggam tanganmu dengan gagah, berarti kamu sudah menemukan permata yg muncul 10ribu tahun sekali
*
Tapi sebaliknya, kalau apapun yg kamu lakukan, anjurkan, selalu SALAH dan dia seenaknya, lebih baik detoks dirimu sendiri sebelum hubungan beracun itu membuatmu nalarmu mati.
*
But, it takes time!
Ga secepat kilat semuanya berubah.
Mungkin mereka memberikan reaksi acuh tak acuh
Disitulah keikhlasan kita diuji
*
Saya pernah bertanya pada KoJonny, "Pernahkah kamu mencintai seseorang begitu dalam sampai apapun sanggup kamu berikan demi kebahagiaannya tanpa penyesalan?"
Jawabnya, "errrmmm tidak pernah."
*
Saya sama sekali tidak tersinggung.
Saya menyukai kejujuran dan semua jawabannya adalah perjalanan riset saya.
Malah saya jawab, "ow... itu indah sekali rasanya.. kayak kita menemukan madu saat berhari2 kelaparan."
Saya melanjutkan, "that's why i called you HONEY."
Di luar dugaan, KoJonny mengamit tangan saya dan menciumnya dengan tatapan dingin tetap nyetir fokus ke jalan, "HONEY," katanya datar sambil tetap meremas tangan saya yg masih terasa getaran semriwing.
*
See?
Banyak orang (ga peduli gendernya) yg ga mampu mengungkap atau menceritakan apa yg mereka rasakan. Tapi, saya ga begitu mempermasalahkan omongannya karena kata2 indah itu bisa diDESIGN.
Hanya orang yg bener2 tulus yg mau menempa dirinya bersama kita.
Tutup telinga, buka mata.
Jangan menjadi buta karena mendustai pengorbanan yg telah mereka lakukan.
*
Musuh terbesar adalah ego sendiri.
Kita yg saling merendahkan ego demi kebaikan hubungan, pantas bertahan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar