#MoonlightShadow
.
Pertanyaan lucu dari WA (namamu ga aku tag )
- kapan kita tau pasangan itu berkebutuhan khusus atau tidak?
Dan apakah kita harus sabar pada setiap kali dia ngamuk? Krn kata ci Misel jangan mengorbankan diri sendiri -
.
Biar singkat aja, seri #Spektrum terjadi dr pengamatanku pada kondisi KoJonny.
Yakinlah, kesuksesan bukan milik orang yg tidak memiliki masalah!
Kesuksesan adalah milik orang yg (merasa) memiliki masalah, namun mampu memperbaikinya dan mempergunakan masalah itu justru sebagai pendongkrak kualitas hidupnya.
.
Awalnya kutemukan kebiasaannya mengeja saat membaca. Mirip anak TK.
Untuk usia se(tua)dia, seharusnya membaca sudah lancar. Aku mulai cari tau ttg disleksia dan cara penangannya. Setiap kami ketemu (pas pacaran) aku mewajibkan dia membaca 1 artikel dan memancingnya utk bertanya, apa yg ga dia pahami dr artikel itu.
.
Menyadari fokusnya yg baik, minat belajarnya yg tinggi dan intelijensinya yg outstanding (banget), aku merasa, dia ibarat berlian yg masih berupa sebongkah batu.
Pertanyaan yg dia tanyakan pas belajar bahasa inggris lucu banget kayak
"Siapa yg bikin grammar? Harusnya kan xxx letaknya di xxx.
Trus kapan kita membedakan 'i' dibaca 'ai' atau 'i'
Contohnya Lithium dibaca Litium. Kenapa High dibaca Haii bukannya Hikh.
Trus IRON dibacanya koq ai'ēn bukan ai'řen."
.
It's okay buat aku malah makin sayang sama dia dan merasa kalau dia so cute.
Semakin dia terbuka dan communicable, maka semakin besar juga kesempatannya utk berkembang.
Baginya, aku orang yg sangat dekat dan paling mengerti dia.
.
Kemudian aku menyadari kalau dia bukan sekedar introvert dan disleksia
2 hal itu hanya salah satu gejala dari sesuatu yg utama.
Setelah menjalani serangkaian up and down dalam hubungan, akan terasa hal yg 'tidak wajar' saat dia marah2. I can feel like... saat marah sebenernya dia lagi minta tolong.
Cuma caranya beda.
Tanda2nya bisa dibaca di #AutismSpectrumDisorder
.
Lalu mulailah penelitianku seperti yg kutulis di #Spektrum2 #Spektrum3 #Spektrum4 #Spektrum5
Ternyata banyak org yg secara umum terlihat normal, tapi setelah mengenal lebih jauh, mereka spesial.
.
Aku pernah menjelaskan kepada beberapa sahabat dan saudara, tentang seberapa detil aku mengenal suamiku. Sampai kapan waktunya dia buang air dan kapan dia 'ngidam' makan sesuatu, mimpi buruk, terkena insomnia, dan kapan dia cenderung suka tantrum -- aku tahu.
Darimana?
Dari statistik (tanggal, bulan, jam, hari)
.
Salah seorang kawan, tertawa renyah dan menjawab "Kamu cacing ususnya ya?"
Aku hanya tertawa membalasnya sambil mencubit pipi si ganteng.
Yes, i do love him so much..
.
Diaryku uda ga mirip diary tapi lebih mirip catatan dokter terhadap pasiennya.
Bagiku dia adalah exam seumur idup yg ga abis2 dipelajari.
.
I believe, ini juga yg dirasakan suksesor org2 hebat yg mendukung seorang Albert Einstein, Da Vinci, Hellen Keller, Robert Kiyosaki, sampai ke seorang Tom Cruise dan JackMa.
Selalu ada seseorang yg konsisten mendukung, memuji, membimbing, dan mendisiplinkan mereka.
Konsistensi dan tanpa pamrih.
Itu kuncinya.
.
Akan lebih mudah memang kalau yg berkebutuhan khusus adalah anak kita (apalagi anak orang)
Susahnya kalau dia suami, akan ada godaan utk pergi aja krn berbagai faktor. Salah satunya saat dia tantrum dan mengatakan sesuatu yg menyakitkan.
I keep telling myself, it's not the truth.
He has no idea of what he's going thru, but emm.. i know his blind spot.
.
Selama dia ga melanggar batas yg berlaku, ga ada kekerasan fisik yg mengancamku, aku oke.
Karena obsesi pribadiku adalah melihatnya bahagia dan mandiri mengelola batin.
.
Kata2 romantis penuh basa basi ga mungkin dia ucapkan by design.
Apa yg dia pikir, itu yg dia ucapkan/lakukan.
Jadi, saat bersamanya, aku ga mengorbankan siapapun.
Justru saat melewati 1 kasus dr sifat yg baru terbaca, aku merasa nambah 1 ilmu.
Secara pribadi, dengan senang hati, terasa kualitasku meningkat. Ga ada yg kututupi dan lebih 1 cara menyelesaikan 1 masalah.
.
Kuncinya, kata Mamiku, di diri kita sendiri.
Kalau terlalu berat, lepasin aja.
Kalau kamu merasa masih sanggup, jalani, yakini, buktiin.
Kagak repot2 dan kagak butuh filosofi.
Kamis, 27 Juli 2017
kebutuhan khusus
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar