SEBAGIAN MANUSIA ADALAH UJIAN BAGI LAINNYA
Cobalah renungkan surat al-Furqan ayat 20 berikut ini. Ayat ini mengandung hukum alam yang pasti terjadi dan tidak mungkin dihindari. Yang harus kita lakukan adalah menyikapinya dengan baik. Berikut bunyi ayat dan terjemahannya:
وَمَا أَرْسَلْنَا قَبْلَكَ مِنَ الْمُرْسَلِينَ إِلَّا إِنَّهُمْ لَيَأْكُلُونَ الطَّعَامَ وَيَمْشُونَ فِي الْأَسْوَاقِ ۗ وَجَعَلْنَا بَعْضَكُمْ لِبَعْضٍ فِتْنَةً أَتَصْبِرُونَ ۗ وَكَانَ رَبُّكَ بَصِيرًا
"Dan Kami tidak mengutus rasul-rasul sebelummu, melainkan mereka sungguh memakan makanan dan berjalan di pasar-pasar. Dan kami jadikan sebahagian kamu cobaan bagi sebahagian yang lain. Maukah kamu bersabar?; dan adalah Tuhanmu maha Melihat."
Fokuskan pada kalimat "Dan kami jadikan sebahagian kamu cobaan bagi sebahagian yang lain." Ini adalah sunnatullah bahwa kita pasti pernah atau bahkan sering diuji kesabaran oleh orang lain. Tidak mungkin kita menghindar. Menghindar dari yang satu maka akan datang yang lain.
Lalu, pindahlah fokus kita ke kalimat "Maukah kamu bersabar?; dan adalah Tuhanmu maha Melihat." Ini adalah kalimat tanya yang bermakna kabar dan perintah bahwa respon terbaik atas ujian yang datang dari manusia adalah bersabar. Sekarang tanyakan kepada masing-masing kita: "sudah sabarlah saya?"
Kalau kita baca tafsir akan ayat tersebut bisa disimpulkan bahwa orang yang baik tak akan menghina orang lain, tak kan iri pada orang lain, dan tak akan menghambat jalan bahagia orang lain selama semuanya adalah dalam jalan yang benar. Dalam bahasa adh-Dhahhaak: "اتصبرون على الحق"
Semoga kita dijadikan Allah sebagai orang sabar dalam menghadapi ujian yang datang dari manusia dan ujian-ujian yang lain. Contoh kasus dalam hal ini sangat banyak, butuh kajian khusus tentang tema ini sepertinya. Salam, AIM
Tidak ada komentar:
Posting Komentar