copyright Michelle Jonny
Terkait dengan postingan seorang ibu yg memiliki anak bernama MIA. Anak ini mengalami kejang setelah divaksin HPV (konon utk melindungi diri dari resiko kanker serviks)
Memang ini terjadi di Amerika.
Namun, sebagai salah satu pelaku medis di tanah Nusantara ini, bertemu (pertama) anak2 yg lahir sehat lalu jadi autis/ jadi berkebutuhan khusus setelah divaksin, banyak kutemui.
Sebaliknya, (kedua) anak yg lahir dg riwayat kesehatan ortu yg amburadul dan tidak divaksin, lalu jadi sakit, banyak juga!
Kasus2 lain seperti kebanyakan vaksin, lalu sakit dll, juga banyak.
Ketahuilah apa itu vaksin?
Masihkah dapat dicegah dengan kesadaran menjalani hidup yg bijaksana?
Sebagai contoh :
Ada orang menganut sex bebas, merokok, makannya amburadul, olahraga cuma di atas ranjang, tukang bergadang, pernah melakukan aborsi, lalu demi MENCEGAH DIRI terkena kanker serviks, ia melakukan injeksi vaksin HPV? Yang ada bukannya jadi kebal, malah virus di dalam tubuhnya (yg mungkin belum terdeteksi) makin berkembang.
Mengapa?
Karena vaksin, adalah virus yg dilemahkan, lalu disuntik ke dalam tubuh kita (seperti simulai pake penjahat boongan/penjahat asli tapi dilemahkan)
Dg harapan, imunitas kita bisa mengalahkan dan di kemudian hari bila terjadi (muncul penjahat asli) imun sudah memiliki informasi utk menaklukannya (lagi)
Ada orang yg ga divaksin sehat? Ada
Ada orang yg setelah divaksin sakit? Ada
Ada orang yg ga divaksin salit? Ada
Ada orang yg setelah divaksin jarang sakit? Ada
Ada ada aja..
Tapi sebagai praktisi kesehatan, kita harus melihat JUMLAH sebenarnya, mana yg paling berpengaruh?
Dan disitu akan kita temukan cara terbaik menghindari penyakit 😊😊😊😊😊😊
Yup!
Semua tergantung di imunitas dan CARA HIDUP kita.
Bahkan pada bayi baru lahir sekalipun, kemungkinan besar ia sudah 'membawa' penyakit warisan dari ortunya. Karena itu dalam perencanaan kehamilan sampai melahirkan dan menyusui, KEDUA ORTU mesti NIAT PUNYA ANAK. Jangan abis melendung, hepi, trus makannya sembarangan.
Ini hanya sekedar mencoba meluruskan hal ini dari sudut pandangku ya (copas dari comment)
Aku belum tentu benar, jadi, utk lebih bijak, mari kita cari referensi dari berbagai sumber yang 'tak berkepentingan' dan netral
Sejak ditemukan teknologi vaksin, benar, manusia selamat dari serangan virus dan penyakit mematikan yg seperti polio, campak, hepatitis B, dan TBC yg sesuai laporan sejarah sudah hampir memusnahkan umat manusia
Bahkan pernah terjadi 'black death' atau maut hitam/Wabah Hitam yang pertama kali melanda Eropa pada pertengahan hingga akhir abad ke-14 (1347 – 1351) dan membunuh sepertiga hingga dua pertiga populasi Eropa
Bahkan saat itu, jumlah manusia meninggal lebih banyak dari yang hidup.
Oleh karena itu, kita HARUS BERSYUKUR sebagai warga modern, sudah banyak sejarah dan informasi yg bisa dipelajari.
Aku sih bukan ANTI VAKSIN
TAPI aku anjurkan untuk bijak dalam melakukan tindakan vaksin
(pelajari penjelasannya; mengapa saya harus melakukan vaksin ini
Apakah ada riwayat turunan?
Bagaimana penyakit2 itu bisa dicegah tanpa harus bervaksin?
Berapa persen tingkat kegagalan akibat vaksinasi?
Bagaimana perkembangan kesehatan setelah atau sebelum bervaksin?
Dimanakah dalam pola hidup kita yg mendukung terjadi penyakit tersebut?
Adakah kemungkinan menular dari lingkungan?
Dll)
Merek vaksin, di seluruh dunia, konon sama saja, cuma kemasannya yg berbeda.
Seperti bisnis garam
Konon di dunia vaksisnasi, ada 'pihak' yg memonopoli supplai dan distribusi vaksin
Kembali ke kasus anak ini,
Anak2 di Amerika, menerima kurang lebih 36 jenis injeksi vaksin.
10 di antaranya, diberikan sebelum masuk sekolah.
Di negara kita, vaksinasi masih sangat bijaksana karena cuma disosialisasikan
5 jenis imunisasi dasar :
BCG, DPT, campak, hepatitis B, polio
Vaksin pada bayi, beda dengan vaksin pada orang dewasa
Karena bayi masih memiliki 'stok imun' yg cukup utk melumpuhkan virus tsbt.
Maka kerja vaksin akan sangat efektif, dan (biasanya) akan tercipta kekebalan thdp virus seperti yg diharapkan
Kelalaian vaksinasi, selama ini terus di zoom pd 'vaksin palsu'
Padahal, kita perlu juga mencermati pola hidup dan penyakit turunan kedua orangtuanya.
Apakah vaksin tersebut benar dapat dilumpuhkan, ATAU justru semakin 'berkembang' di dalam tubuh karena sudah ada 'bibitnya' ???
Saat kita divaksin, sistem kekebalan otak (mikroglia) akan aktif dan mengutus imun utk melumpuhkan si virus.
Tapi, kalau 'kebanyakan' atau seperti yg aku paparkan di atas (sudah ada bibit penyakitnya di dalam) maka otak akan mengalami overheat, konslet, atau kelelahan
Akibat dari luar yg bisa kita lihat ;
Kejang, nangis dengan suara melengking, depresi, autisme, lemah dan rentan tertular penyakit lain
Konsletnya mikroglia juga dapat menyebabkan si anak menjadi sosok yg 'aneh' dan degenerasi saraf tingkat lanjut.
Harapan saya sih ga muluk2
Semoga semua orang bisa lebih bijaksana menjalani hidup dan ga melempar semua kebutuhan biar sehat ke tenaga medis
Kita lah yg harus menjaga kesehatan keluarga dan diri kita sendiri.
Jangan salah makan, sakit, ke dokter "saya kenapa ya dok"
Padahal harusnya TAHU, kenapa bisa sampai sakit?
Tiba2 terkena penyakit berat spt kanker..
Memohon dokter menyembuhkan segalanya dan memulai dari awal, seperti sesuatu yg mustahil.
Kanker tidak terjadi begitu saja..
Semua adalah kelalaian manusia dalam menjalani hidup
Begitu pula pada kanker serviks spt di video ini..
Si anak sebelumnya sudah mengalami 'radang otak' (mungkin juga karena terlalu banyak vaksin)
Ketika tampak sudah mereda gejalanya, ia kembali menerima suntikan HPV dan terjadilah komplikasi di dalam tubuhnya yg mengharuskan dia terkapar tak berdaya.
Kita, tidak boleh saling bertikai dan adu pendapat yg sifatnya subjektif.
Segala pemaparan kesehatan, seharusnya adalah objektif
Putih ya putih
Hitam ya hitam
Tidak boleh dicampur hitam jadi putih hanya karena kita merasa 'itu benar' sedangkan faktanya, ini sudah terjadi, merugikan pula.
Mari hidup dengan bijak
Mari jadi orang baik
Tidak ada komentar:
Posting Komentar