Sabtu, 29 Juli 2017

spektrum 7

#moonlightShadow3
.
.
"Kamu koq ngga ngerti aku sih?! Aku kan uda bilang bla3.."
Tanpa sadar, aku (dulu) sering mengucap dan juga mendengar hal ini keluar masuk.
But, when i realized...
Kita semua diciptakan sama dg otak manusia. Lebih kurang, sama. Terutama masalah perasaan.
Label sedih, senang, biasa aja, bete, ga mood, atau bahagia, damai -- berpotensi besar bisa dirasakan siapa aja.
.
Orang gila pun bisa marah
Mereka juga bisa senang
Bila dipelajari lebih seksama, mereka sama dg kita.
Hanya saja, PIKIRANNYA yg beda.
.
Setelah mengamati pola tingkah koJonny, frekuensi aktifitasnya, dan membaca sekilas tentang etologi, berarti gagasan kalau manusia bisa berprilaku seperti hewan itu bukan cuma terbersit pada pikiranku saja.
Jauh2 hari sebelum aku, sudah banyak ternyata org yg fokus mempelajari ttg ini.
.
This is what i called -- paralel universe --
Semua ide, tidak ada yg MUNCUL DULUAN. Pada waktu bersamaan, pasti ada orang2 yg memikirkan hal yg sama. Bedanya, inventor, selalu berhasil mengeksekusi idenya dan mengembangkan ide mentah itu menjadi sesuatu yg berguna utk org banyak.
Yang lainnya?
Mengabaikan.
.
Orang2 dengan susunan partikel dalam tubuh yg kurang lebih sama, akan menangkap sinyal ide yg 'kebetulan lewat'
Hal ini berlaku pula pada perasaan (karena perasaan berawal dari pikiran)
Jadi, satu2nya hal utk berhasil di muka bumi ini adalah dengan tidak berhenti mengamati dan mempelajari. Di setiap masalah, kalau NIAT kita emang bulat, maka akan ada jalan menuju jalan keluarnya. Karena sebelum kita mengalaminya, sudah begitu banyak orang mengalami hal yg sama.
.
Yg mesti kita tiru dan selidiki adalah; bagaimana mereka sukses melakukannya???
.
Pada kasus KoJonny, aku meniru pola pikir ibu yg memiliki anak berprilaku istimewa.
Mereka tidak pernah lelah dan selalu semangat. Tak kenal kata menyerah.
Apapun yg terjadi, mereka hadapi. Dan saat mereka DOWN, mereka pun bisa MARAH dan ingin mengamuk juga. Ingin mencubit, memukul, memarahi karena gemes.
.
I feel it too..
Aku heran kenapa dia ga bisa ngerti aku tuh maksudnya baik.
Sayang dia, demi dia, bla3
Dia malah asik tantrum, ngamuk, dan marah2 tanpa sebab. Oh no..
.
Setelah rasa 'mau meledak' itu disadari....
Kutarik napas panjang, dan yg keluar selalu diusahakan kata2 yg tegas seperti, "That's not RIGHT, Honey... Perbuatanmu menyakiti aku. Tidak seharusnya begitu."
Believe it or not, tantrumnya akan terkendali
.
Namun sebagai wanita yg banyak kerjaan, aku pun bisa merasa tertekan karena lingkungan dan masalah sehari2. Ga bs fokus pada dirinya seorang.
Maka aku menciptakan ruang dan waktu utk - menangis -
Di awal2 selalu begitu. Karena diungkapkan juga percuma. Dan ini memang resiko dari kehidupan.
Susah, sedih, menderita. Ga ada orang yg selamanya senang dan bahagia.
Tapi semakin di dekap rasa sedih itu, disitulah kita bisa menemukan kasih yg tak terbatas.
.
"Is that so hard for you to figured out your feelings, Honey?" Tanyaku.
"I don't know..," jawabnya.
Dia menyenangi cuddling. Sama jovan, sama aku, di rumah.. saat dia tenang, itulah saatnya menjejali otaknya dg gagasan baru.
Berdebat, hanya membuat dia semakin anti dan ogah berbicara denganku.
.
Kami bercakap2. Jadi akrab.
Dia sangat terbuka dan jujur tentang masalah dalam dirinya ketika memasuki state -aman- dari judging.
Dia pun selama ini berharap ada yg mendengarnya keluh kesah.
Ternyata tak pernah ada yg bisa mendengar tanpa menghakimi.
.
We've been through so much emotions di dalam rumah kami yg kecil ini.
Ketika kami berhasil membeli beberapa rumah lagi, tetap kami lekati rumah penuh kenangan ini.
Tempat yg nyaman dan hangat, juga berpengaruh pada jiwa yg sehat.
.
Yg aku tiru dari para ibu itu adalah semua cara yg benar2 membuat anaknya merasa lebih baik saat - shit happened -
Bedanya, aku cuma istri. Kedudukanku bisa terganti kapan saja kalau salah satu dari kami lelah.
Tantangan terbesarku adalah karena aku tidak memiliki tanggung jawab.
.
Beberapa tahun kemudian, hari ini.
Aku baru merasa bangga pada setiap keputusanku utk bertahan pada org yg tepat.
Aku selalu berpulang pada gagasan; org yg marah sebenarnya sedang menderita.
Kalau kita cinta dia, kita harus menolongnya.
.
Batasanku; kalau sudah main fisik, artinya tanda harus berpisah.
Jangan sampai berkorban lebih dari kapasitasku menanggung beban.
Terlebih dulu, pahami diri sendiri, baru orang lain.
Seberapa besar cintamu pada mereka? Atau hanya ego semata?
.
Love will find the way.
I promise.
copyright Michelle

Tidak ada komentar:

Posting Komentar