Minggu, 11 Juni 2017

berburu lailatul qodar

copyright by Aini anwar

Lailatul Qodar adalah malam yg agung di antara sekian malam di bulan suci Romadhon. Tidak disebutkan kapankah malam itu terjadi.

إِنَّا أَنزَلْنَاهُ فِي لَيْلَةِ الْقَدْرِ. وَمَا أَدْرَاكَ مَا لَيْلَةُ الْقَدْرِ. لَيْلَةُ الْقَدْرِ خَيْرٌ مِّنْ أَلْفِ شَهْرٍ. تَنَزَّلُ الْمَلَائِكَةُ وَالرُّوحُ فِيهَا بِإِذْنِ رَبِّهِم مِّن كُلِّ أَمْرٍ. سَلَامٌ هِيَ حَتَّى مَطْلَعِ الْفَجْرِ

Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al Qur'an) pada malam kemuliaan. Dan tahukah kamu apakah malam kemuliaan itu? Malam kemuliaan itu lebih baik dari 1000 bulan. Pada malam itu turun malaikat2 & malaikat Jibril dengan izin Tuhannya untuk mengatur segala urusan. Malam itu (penuh) kesejahteraan sampai terbit fajar. (QS Al-Qadr 97: 1-5)

Paling tidak ada tiga keutamaan yg digambarkan dalam ayat tersebut. Pertama, orang yg beribadah pada malam itu bagaikan beribadah selama 1000 bulan, 83 tahun empat bulan. Diriwayatkan, ini menjadi penggembira umat Nabi Muhammad Saw yg berumur lebih pendek dibanding umat nabi2 terdahulu. Kedua, para malaikat pun turun ke bumi, mengucapakan salam kesejahteraan kepada orang2 yg beriman. Dan ketiga, malam itu penuh keberkahan hingga terbit fajar.

Imam Bukhori & Muslim, dari Abu Huroiroh meriwayatkan Rosululloh Saw bersabda : “Siapa beribadah di malam Lailatul Qodar dengan rasa iman & mengharap pahala dari Alloh, ia akan diampuni dosanya yg telah lalu.”

Diriwayatkan dari Abu Dawud, Nabi Muhammad Saw pernah ditanya tentang Lailatul Qodar, lalu beliau menjawab, “Lailatul Qodar ada pada setiap bulan Romadhon.” Riwayat Imam Bukhori, dari A’isyah, Nabi Muhamamd Saw bersabda : “Carilah lailatul qodar itu pada malam ganjil dari sepuluh terakhir pada bulan Romadhon.”

Menurut pendapat yg lain, Lailatul Qodar itu terjadi pada 17 Romadlon, 21 Romadlon, 24 Romadlon, malam ganjil pada 10 akhir Romadln dan lain2.

Jadi, tidak ditemukan keterangan yg menunjukkan tanggal kepastiannya.

Diantara hikmah tidak diberitahukannya tanggal yg pasti tentang Lailatul Qodar adalah untuk memotivasi umat agar terus beribadah, mencari rohmat & ridla Alloh SWT kapan saja & dimana saja, tanpa harus terpaku pada satu hari saja. Jika malam Lailatul Qodar ini diberitahukan tanggal kepastiannya, maka orang akan beribadah se-banyak2 nya hanya pada tanggal itu saja & tidak giat lagi beribadah ketika tanggal tersebut sudah lewat.

Namun ada banyak penjelasan mengenai tanda2 datangnya Lailatul Qodar itu. Diantara tanda2nya adalah :

(1). Pada hari itu matahari bersinar tidak terlalu panas dengan cuaca sangat sejuk, sebagaimana hadits riwayat Muslim.

(2). Pada malam harinya langit nampak bersih, tidak nampak awan sedikit pun, suasana tenang & sunyi, tidak dingin & tidak panas. Hal ini berdasakan riwayat Imam Ahmad.

Dalam Mu’jam at-Thobari al-Kabir disebutkan bahwa Rosululloh bersabda : “Malam lailatul qodar itu langit bersih, udara tidak dingin atau panas, langit tidak berawan, tidak ada hujan, bintang tidak nampak & pada siang harinya matahari bersinar tidak begitu panas.”

Nah, agar mendapatkan keutamaan lailatul qodar, maka hendaknya memperbanyak ibadah selama bulan Romadlon, diantaranya, senatiasa mengerjakan sholat fardhu lima waktu secara berjama’ah, mendirikan qiyamul lail (sholat tarowih, tahajjud, dll), membaca Al-Qur’an (tadarrus) se-banyak2 nya dengan tartil (pelan2 & membenarkan bacaan tajwidnya), memperbanyak dzikir, istighfar & berdo’a.

Pendapat yg lebih umum, Lailatul Qodar jatuh pada tanggal 27 setiap Romadhon. Para ulama Makkah mengkhatamkan Al-Qur'an bersamaan dengan sholat Tarowih di malam ke 27. Pada saat itulah di sana orang2 bersemangat menjalankan ibadah shalat Tarowih, juga sholat2 Sunnah yg lain, seperti Tahajjud, Witir,& ibadah sosial seperti memberi makan orang miskin, memberi buka kepada yg berpuasa, sedekah ini sedekah itu, dan lain sebagainya.

Hadits riwayat Ahmad dengan sanad shohih, dari Ibnu Umar, Rosululloh bersabda : “Siapa mencari malam Lailatul Qodar, carilah di hari ke 27.” Di Indonesia, oleh para jamaah thoriqot mu’tabaroh menjadikan malam 27 ini sebagai malam paling istimewa untuk berbaiat, berdzikir, istighatsah & berziarah kubur. Umum dikenal istilah “malam pitulikuran” sebagai malam paling istimewa.

Menjadi Awalan

Sejatinya amal ibadah apapun kita lakukan se-mata2 karena Alloh SWT, hanya karena Alloh. Tidak berharap apapun. Tidak berharap pujian dari sesama manusia. Tidak berharap agar dikaruniakan keberkahan di dalam setiap langkah kehidupan kita. Bahkan, pada tingkatan yg lebih tinggi, tidak berharap pahala bagi kebahagiaan akhirat. Karena manusia diciptakan hanya untuk beribadah kepada-Nya, menyembah-Nya.

Namun, manusia adalah manusia: sering menjadi manja, selalu menuntut lebih, selalu berharap balasan, tidak akan melakukan sesuatu ibadah apabila tidak mendapat iming2 pahala, kebaikan,& keberkahan yg luar biasa dari Sang Pencipta.

Sebagai contoh adalah betapa paniknya kita ketika bulan Romadhon tiba. Kita ber-bondong2 melakukan ibadah karena ada iming2 pahala besar jika kita rajin beribadah pada bulan penuh kemuliaan itu. Ibadah sunat menjadi wajib, sementara ibadah wajib ber-lipat2 pahalanya. Dan seterusnya.

Sayangnya, usai Romadhon kita kembali seperti biasa. Semangat Romadhon telah hilang. Kita kembali bergelimang. Alih-alih, pada saat Romadhon belum usai pun semangat itu mulai menghilang. Semangat beribadah entah kenapa hanya ada di awal bulan Romadhon. Sementara pada pertengahan bahkan akhir Romadhon kita sudah berkelana entah kemana.

Maka kemudian bagi manusia2 itu dikabarkanlah berita gembira bahwa ada malam kemuliaan yg bernilai seribu bulan, yakni (malam) Lailatul Qodar. Jika kita beribadah pada malam itu maka pahalanya akan luar biasa besarnya, supaya manusia kembali bersemangat untuk beribadah seperti pada awal bulan Romadhon.

Tahukan bahwa dirahasiakannya malam Lailatul Qodar sesungguhnya adalah pukulan telak buat manusia. Sebenarnya kita sedang tersindir. Rahasia kapan datang malam Lailatul Qodar itu memberikan pelajaran bahwa ibadah mestinya tidak hanya dilakukan dalam satu malam saja.

Andailah manusia tak goyah dalam melakukan ibadah, rajin,& istiqomah; Karena ibadah tak terbatas waktu, kapan saja,& sepanjang masa. Tapi baiklah, Romadhon & Lailatul Qodar semoga menjadi awalan yg baik untuk beribadah.

"Wallohu A'lam Bish Showab"

PEPELING :

‌Kapan Terjadinya Lailatul Qodar ?
‌Apa Itu Lailatul Qodar & Bagaimana Cara Mendapatkannya ?

>>> Pada hakikatnya Laitul Qodar tidak bisa di difinisikan kalau tanda2 ada, adapun mengenai waktunya ulama khilaf.

>>> Sesudah disyariatkannya ibadah shaum,& agar umat Islam dapat merealisasikan nilai taqwa, Alloh SWT melengkapi nikmat-Nya dengan memberikan adanya "Lailat al qodar". Alloh berfirman :
"Sesungguhnya Kami telah menurunkan Al-Qur'an pada " Lailat al qodr". Tahukah kalian apakah " Lailat al qodr" ?. Itulah malam yg lebih utama dari pada 1000 bulan" (QS. Al Qodr : 1-3)

>>> Keutamaan Lailat al Qodr
Ayat yg dikutip di atas jelas menunjukkan nilai utama dari "Lailat al qodr". Mengomentari ayat di atas Anas bin Malik ra menyebutkan bahwa yg dimaksud dengan keutamaan disitu adalah bahwa amal ibadah seperti sholat, tilawah al-Qur'an,& dzikir serta amal sosial (seperti shodaqoh dana zakat), yg dilakukan pada malam itu lebih baik dibandingkan amal serupa selama 1000 bulan (tentu di luar malam lailat al qodr sendiri).

Dalam riwayat lain Anas bin Malik juga menyampaikan keterangan Rosululloh SAW bahwa sesungguhnya Alloh mengkaruniakan " Lailat al qodr" untuk umatku,& tidak memberikannya kepada umat2 sebelumnya.

Sementara berkenaan dengan ayat 4 surat al qodr, Abdulloh bin Abbas ra menyampaikan sabda Rosululloh bahwa pada saat terjadinya lailat al qodr, para malaikat turun kebumi menghampiri hamba2 Alloh yg sedang qiyam al lail, atau melakukan dzikir, para malaikat mengucapkan salam kepada mereka.

Pada malam itu pintu2 langit dibuka,& Alloh menerima taubat dari para hambaNya yg bertaubat. Dalam riwayat Abu Huroiroh ra, seperti dilaporkan oleh Bukhori, Muslim & al Baihaqi, Rosululloh Saw juga pernah menyampaikan, "barangsiapa melakukan qiyam (sholat malam) pada lailat al qodr, atas dasar iman serta semata-mata mencari keridloan Alloh, maka Alloh akan mengampuni dosa2 yg pernah dilakukannya". Demikian banyaknya keutamaan lailat al qodr, sehingga Ibnu Abi Syaibah pernah menyampaikan ungkapan al Hasan al Bashri, katanya :
" Saya tidak pernah tahu adanya hari atau malam yg lebih utama dari malam yg lainnya, kecuali ' Lailat al qodr', karena lailat al qodr lebih utama dari (amalan) seribu bulan".

>>>Tanda-tanda terjadinya Lailat al qodr
Seperti diriwayatkan Oleh Imam Muslim, Ahmad, Abu Daud dan Tirmidzi, bahwa Rasulullah SAW pernaan pada lailat al qodr dan agar dapat menggapai lailat al qodr ?

1. Lebih bersungguh-sungguh dalam menjalankan semua bentuk ibadah pada hari-hari Ramadhan, menjauhkan diri dari semua hal yang dapat mengurangi keseriusan beribadah pada hari-hari itu. Dalam peribadatan ini juga dengan mengikutsertakan keluarga. Hal itulah yang dahulu dicontohkan Rasulullah SAW.

2. Melakukan i'tikaf dengan berupaya sekuat tenaga. Itulah yang dilakukan oleh Rasulullah SAW.

3. Melakukan qiyamu al lail berjama'ah, sampai dengan rekaat terakhir yang dilakukan imam, sebagaimana diriwayatkan oleh Abu Dzar ra.

4. Memperbanyak do'a memohon ampunan dan keselamatan kepada Allah dengan lafal : "Allahumma innaka 'afuwun tuhibul afwa fa'fu 'anni". Hal inilah yang diajarkan oleh Rasulullah SAW kepada Aisyah ra ketika beliau bertanya : ' wahai Rasulullah, bila aku ketahui kedatangan lailat al qodr, apa yang mesti aku ucapkan"?. (HR. Ahmad, Ibnu Majah dan Tirmidzi).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar