Jumat, 30 Juni 2017

Bisnis Patungan

Mencermati bisnis patungan, jarang sekali yang founder-nya lebih dari 3-4 orang bisa bertahan lama. Dan kebanyakan bubar karena masalah DUIT! Setelah ditelusuri lagi, kebanyakan penyebabnya adalah "harapan tidak sesuai dengan hasil".

"Aku udah investasi besar, tapi hasilnya koq cuma segini?" Sambil melotot..

Nah.., sebelum berinvestasi, mari kita pahami dulu, dan coba berhitung. Misal ada orang patungan usaha, masing2 ngasih modal 100jt. Ada 10 orang. Berarti terkumpul 1 M. Apakah semuanya 1 M itu langsung jadi modal kerja?
Masih harus dikurangi modal-modal investasi alat, tempat, dan yang lain. Sisanya palingan cuma 50-70% nya yang jadi modal kerja. Dan apakah langsung terpakai? Biasanya tidak.. Di awal mungkin masih 10-20% yang terserap, kemudian tumbuh, seiring dengan penguasaan market.

Jika diasumsikan profit bersih 20-25%, udah keitung berapa yang bisa dibagi perbulannya kan? Sangat kecil, apalag8 harus dibagi ke semua pemodal. 20-25% dibagi orang 10, cuma 2-2,5% dari omset..

Tapi harus membangun brand dulu, dan menyiapkan kapasitas produksi, dan lain2.. Dan ini semua butuh waktu, Boss..!
Gak se-simple itu. Hehe..

Klo keuntungan dibagi semua, artinya tidak ada pertumbuhan modal kerja. Tanpa pertumbuhan modal kerja, berarti omset gak akan naik. Padahal peralatan juga punya umur, sewa tempat juga harus jalan argo-nya, gaji karyawan juga gak pake alasan profit belum nutup. Makin tegerus modal kerjanya.

Perusahaan-perusahaan konglomerasi, atau yang sudah sangat besar, hampir tidak pernah membagi devidennya semua. Selalu ada "Laba Ditahan". Untuk apa? Nambah modal kerja, ekspansi, dll..

Jadi, klo mau berpikir sebagai pebisnis, jangan berpikir INSTAN! Apalagi INVESTOR. Hehe..

Jadiii.. Jika Anda ingin menjadi Investor, jadilah investor yang bijak. Percayakan pada ahlinya. Sebaiknya, investasi dilakukan pada bisnis yang sudah jalan dan PROVEN (terbukti)!

Jika Anda seorang pengusaha, sebelum melangkah ke INVESTOR, sisihkan dulu CASH-nya ke: Emas dan Property. Emas untuk cadangan modal kerja di usaha yang sudah berjalan. Minimal sebanyak modal kerja yang Anda butuhkan dalam 1-2 siklus Cash usaha Anada. Yang kedua, Property untuk aset pribadi, jangka panjang, dan colateral/jaminan, jika diperlukan.

Bisnis bukan sulapan.. Sulapan aja pake alat atau trik, plus flying watch (jam terbang)..😂😂

Sumber : Dania Setiabudi

#adminfanspage

Tidak ada komentar:

Posting Komentar