Sabtu, 10 Juni 2017

Cacing

copyright by Michelle Jonny
Si Cacing Dan Kotoran Kesayangannya (episode lanjutan)

Pernah tau soal cerita itu?
Ternyata cerita yg ada di buku karya Ajahn Brahm itu adalah cerita rakyat populer di Thailand yg diceritakan oleh Ajahn Chah (Guru dari Ajahn Brahm) yg merupakan Pemuka Tersohor di Thai.
Tapi tahu gak, ternyata, ada kelanjutannya!

Kudengar kisah ini (lagi) dari Guru kami, Ajahn Panyavro Vachira.

Bagi yg belum tau, ringkasnya kayak gini:
Ada 2 orang sahabat yg apet dari kecil sampai tua. Meskipun yg satu adalah orang yg sangat baik, suka menolong, dan berbudi. Yg satu lagi adalah penjahat kelas kakap, tapi mereka tetap bersahabat.
Saat keduanya meninggal, yg satu terlahir kembali di alam dewa dan satu lagi lahir di SeptiTank sebagai cacing pemakan kotoran.

Yg lahir menjadi Dewa, merasa sedih ketika mengetahui sahabatnya menjadi cacing kotoran.
Ia lalu turun ke septitank dan bicara kepada sahabatnya utk membujuknya naik ke surga bersamanya.
"Di Surga itu enak. Semuanya terbuat dari emas, bersih, rapi, dan harum," bujuk Sang Dewa.
"MASA?! Makanannya gimana?" Tanya si Cacing.
"Makanan ga usah kamu khawatirkan,, kamu tingga sebut atau pikirin aja, makanan itu langsung muncul."

Si Cacing langsung ketawa dan menjawab, "Ya Ampun, Wahai Dewa... kamu kasian banget.. aku ga usah mikir, di sekitarku sudah makanan semua." #toweweng

Karena capek ati, pergilah si Dewa dengan lelah dan kali ini dia sudah BoHuat (bohuat: hilang asa) sama sahabatnya itu.

😝😝😝😝😝😝

"Moral ceritanya adalah, kebijaksanaan tidak dapat dipaksakan. Untuk menjadi bahagia dan bijaksana, diperlukan amal pahala yg besar dari melakukan kebaikan dan merenungi kesalahan -- semua itu tidak muncul sendiri tanpa usaha. Menjadi bijaksana adalah keberuntungan yg nyata. Orang bijaksana akan selalu menarik hal2 baik utk terjadi padanya.

Orang baik tapi tidak bijaksana, sama juga sedang menyakiti diri sendiri.

Apa yg menurutmu baik, belum tentu bagi orang lain.
Just mind your business.
Setelah berupaya, berusaha, namun tidak berhasil, lepaskanlah...

Tapi, cerita ini ada kelanjutannya...," kata Guruku.

Aku, suamiku, dan kawan2 menunggu dengan penasaran.

"Setelah sahabatnya pulang ke surga, si cacing dan sedikit sisa pahala yg dimilikinya merasa 'penasaran' dengan apa yg dikatakan temannya.

'Benarkah surga itu indah?' Sudah 3 hari, kotoran tidak turun sejak septitank ini disedot. Maka dengan segala upaya, ia memanggil kawannya di surga, "Hai! Hai! Dewa, sini turun dan jelaskan gimana caranya ke Surga."

Dewa pun turun lagi dan menjelaskan caranya adalah dengan memantaskan diri utk menginjak surga.
Disana adalah tempat yg bersih, terlebih dulu kamu harus mandi, berpakaian pantas, dan kalau sudah ready, mari kita kemon kesana, balas temannya," Guru berhenti sejenak dan tersenyum.

Saat Guru senyum dan menatap seseorang, pastilah ada 'kode' bagi org tersebut.
Kali ini ia menatap KoJonny, "Ahai, setelah cacing itu keluar dari septitank, mandi bersih, berpakaian bersih, masihkah dia mau masuk lagi ke dalamnya?"

KoJonny menggeleng dan tersenyum, "Tidak, Bhante.."

😊😊😊😊😊

After the story, KoJonny menggenggam tanganku dan berkata, "Thankyou, Baby... Kamu berjuang menarikku ke surga. I love you for another 10.000 years."

Sebenarnya, kami berdua adalah CACING, yg ada dalam kubangan kotoran (penderitaan) yg sama.
Bedanya, aku keluar dan mandi lebih dulu. Kemudian aku share pengalamanku dan dia tertarik mengikuti jejaknya.

Penderitaan (kotoran) itu semakin pekat ketika kita merasa sombong, serakah, tak ada puasnya, mau menang sendiri, membenci, dendam, dalam sisi lain merasa minder, gak percaya diri, senang membuka aib orang lain, bangga atas kesalahan, malu berbuat kebaikan.
Alih2 sadar, si cacing justru justru 'senang' dengan semua itu dan menikmatinya.

Bukannya aku hebat bisa mencapai segalanya.
Justru, kehadiran dialah yg mengubah hidupku..

Kalau aku hebat, mah, dari pasangan2 yg lalu juga aku udah berhasil kan?
Nyatanya, nggak, karena ngga semua orang merasa siap utk berubah dan menerima caraku.

Siapa yg mau mengikutiku utk berlatih menanggalkan kotoran batin pelan2?
Gak ada.
Sampai dia datang dan perjalanan terasa menyenangkan.

Aku malu kalau boleh jujur.
Apapun yg menurutku sulit, dia yg beresin.
Aku kenyang, dia yg habisin.
Dia ga pernah beli barang mahal demi masa depan keluarga. Aku tau banget dia hobi otomotif dan bermimpi punya RangeRover sejak dulu.

Aku bilang padanya, tahun ini, nikmati hidupmu. Kamu sudah sangat berusaha dan wajar memberi reward utk diri sendiri. Namun dia tetap mengurungkan kegemarannya dan mendukungku menggunakan 'budget RangeRover' utk kegiatan sosial - salah satunya retreat sebulan bersama Bhante.

Kulihat HPnya yg sudah tua adalah juga bekas dari aku.
Bener2 ngga patut aku ini disebut istri yg baik.
Aku cukup puas karena baru tahun ini bisa memberi hadiah utk suamiku.
Ini bukan sesuatu yg mewah wah wah.
Tapi mudah2an jadi pengingat..
Lagipula dengan alat ini, kan, kita bisa mengumpulkan segala momen kebersamaan?

Salam dari kami, 2 cacing yg masih bergulat dengan kotoran batin.
See you in Heaven.
😂😂😂😂😂

Tidak ada komentar:

Posting Komentar