Selasa, 20 Juni 2017

Kisah Mijond dan Nyonya Kaya

copyright by Michelle Jonny

Seorang teman mengatakan ada orang yg ngeFANS banget sama Mijond. Dia mau ketemu.
Dan seperti biasa, aku cuma menyarankan agar mengikuti tulisanku di FB saja. Karena aku bukan org yg menyenangkan utk ngobrol.

Gosip? Tidak. Mau tau urusan org? Tidak. Pendengar yg baik? Juga bukan.
Aku percaya Jodoh. Kalau sudah waktunya, kita akan bertemu juga. Entah di jalan, dimana saja (termasuk dalam mimpi) hahahahaha

Tapi karena jodoh (atau keinginan dia bertemu saya sangat kuat) akhirnya kami ketemu juga.
Si istri orang kaya yg tiap hari duduk di mobil mewah dengan kap terbuka ala ala BETMEN.
Rumahnya mewah, megah, pembantu ada dimana2. Setelah curhat, ternyata dia ngga bahagia.
😢😢😢😢😢

Menurut dia. Apa yg suaminya miliki hari ini memang dari tangan kosong. Awalnya ia hanya pialang saham, sekarang punya perusahaan sendiri. Keluarga mereka yg mewah, rasanya hampa karena tingkat individualismenya tinggi banget.
Suaminya sering marah2 di depan anak2 sehingga walau anak2 mau membela ibunya, mereka sadar itu bisa bikin ayahnya makin emosi. Akhirnya si anak lebih suka mengurung diri di kamar atau pergi sama teman2 (kecuali yg kecil - masih bisa diajak jalan2 sama Mamanya)

Menurutku, si ibu ini cantik banget dan wajahnya bening kayak porselen. Sekilas kayak usia 30 padahal sudah hampir 50. Meski ngga punya FB, tapi di instagram, fotonya ngalah2in ABG - apalagi saya yg ga ada seujung kukunya. 😂😂😂😂😂😂
Tapi suaminya jarang 'nyentuh' dia. Padahal dia merasa masih sangat cinta sama si suami. Makanya dia ga mau cerai. Ia berharap mudah2an suatu hari suaminya sadar, katanya.

"Memang kadang apa yg kita banggakan dari seorang Pria bisa jadi hal yg sama yg menyakiti kita," kataku.
Pekerja keras baik, tapi kalau sampai lupa keluarga? Ngapain nikah?

"Ajarin saya meditasi, Miselle..," katanya dan segera saya bagi beberapa metode utk dicoba.
Saya juga katakan padanya yg beragama Nasrani, lakukanlah hal2 baik sesuai amanat dari kitab suci.
Seperti beramal, berpuasa, melayani sesama, dan menyayangi orangtua.

"Saya merasa hidup saya sia2," katanya.
"Orang lihat saya mewah, padahal saya ga bisa bahagia. Saya mencoba bersyukur dalam doa. Tapi mentok ke pertanyaan, 'apa sih yg mesti disyukuri'?" Kisahnya.

"Pikiran manusia itu kalau tidak dilatih, pasti larinya selalu ke negatif. Itu sudah dari sananya. Ibarat kata, ada orang yg mencari kacamata kemana2 tau2 ada di atas kepalanya. Ia bingung. Dunia terlihat buram dan dia ngga senang karena ngga bisa nonton, ngga bisa baca, ngga bisa nyetir.
Sampai ada yg bilang, itu loh kacamatamu ada di atas kepala," kataku.

"Coba cari pusat yg positif selain suamimu, dan ganti fokus kesana. Hal2 baik seperti membantu orang lain. Banyak org yg suaminya terlalu ngatur sampai tidak bisa merasa bebas. Kamu merasa dicuekin, tapi bahasa positifnya: diberi kebebasan.
Banyak org yg mau berbuat baik, ga punya waktu, tenaga dan uang.
Kamu punya segalanya. Kenapa ngga dimanfaatkan? Apa bisa ini semua dibawa mati?
Banyak org yg anak2nya terkena jeratan narkoba. Anakmu tidak. Padahal bisa2 aja beli dan ikut2an.
Kan mesti disyukuri. Terutama kamu cantik dan sehat. Apalagi?"

Ingin saya berkata, 'situ sering copas caption2 bijak di instagram di bawah foto2 cetar. Kenapa ga diaplikasikan?' 😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂

Sampai cerita ini diturunkan, kami sudah jadi sahabat sekitar 6 bulanan.
Banyak momen yg dia share sekarang berupa foto2 kemanusiaan dan pelayanan.
Ia juga rutin meditasi dan yoga, untungnya anak perempuannya yg besar mau ikut pola hidup mamanya juga. Bahkan si anak tanya, "Cici Micel, klo ada kegiatan ngajar anak2 gak mampu, aku mau ikut juga, ya," katanya dan segera kuiyakan.

Waktu, tenaga, dan kesehatan adalah kekayaan sesungguhnya.
Aku turut senang mereka akhirnya menemukan kebahagiaan.
Ternyata tujuan kita adalah BAHAGIA dan orang2 sering salah kaprah.

Bila waktu, tenaga, dan kesehatan bisa kita tukar dengan memberi kebahagiaan pada orang lain (tanpa mengorbankan kebahagiaan diri sendiri) artinya kita sudah kaya raya!
Lebih beruntung dari mereka yg tidur di rumah mewah tapi ga enak makan, ga enak tidur.
Enak makan, enak tidur, sebelum mati yg diwariskan adalah ilmu dan kebijaksanaan. Itulah yg diinginkan si ibu kaya.

Dan Mijond hanya mendengarkan kebahagiaan yg sekarang ia ceritakan.
- mari berdayakan waktu dan tenaga kita utk berbahagia -

Tidak ada komentar:

Posting Komentar